Selasa, 26 Mei 2009


Layanan terhadap anak usia dini yang memiliki kebutuhan khusus (inklusi) ternyata masih sangat terbatas. Di tataran pengetahuan tentang konsep pendidikan anak berkelainan khusus ini juga masih minim
Kata Gusnawirta Fasli Jalal, ketua Umum Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Indonesia (HIMPAUDI), baru sekitar 34 persen PAUD yang memberikan layanan bagi anak berkebutuhan khusus. Walau bukan prioritas namun harus dipacu serta ditingkatkan layanannya sehingga perkembangan semua anak di masa depan maksimal, ujarnya di Jakarta pertengahan April. Dia menjelaskan kalau jumlah PAUD sendiri, khususnya yang melayani anak usia 0-4 tahun masih sangat sedikit dan baru mampu melayani 25 persen dari seluruh anak usia tersebut di Indonesia. Artinya, kehadiran PAUD layanan khusus belum menjadi prioritas di saat gerakan pengembangan PAUD juga masih optimal. Tapi HIMPAUDI menurutnya tetap memberikan perhatian serius dan menjadikan bagian program di masa depan.
HIMPAUDI sebagai organisasi yang memiliki tugas meningkatkan mutu dari tenaga pendidik dan kependidikan PAUD, bekerja sama dengan psikolog dan pihak terkait akan memberikan pelatihan dan pembinaan bagi pengelola maupun pendidik PAUD yang menyelenggarakan layanan bagi anak berkebutuhan khusus (inklusi). Sebagai organisasi profesi yang me-nyadari begitu beragamnya latar belakang pendidikan para pendidik PAUD, HIMPAUDI bertekad meningkatkan penyelenggaraan pelatihan, seminar, workshop dan lain-lain yang bertujuan meningkatkan mutu SDM di PAUD formal (TK/RA) dan non-formal (Kelompok Bermain, TPA, Pos (PAUD).
Gusnaw irta mengaku menyadari latar belakang pendidik PAUD beragam, ada dari SMEA, pertanian dan lainnya. Tapi kita sadar bangsa ini kekurangan tenaga pendidik sementara kebutuhan besar. Artinya dedikasi sudah cukup, hanya perlu ditambahkan bakal pengetahuan. Psikolog Fauziah Azwin, mengatakan pelayanan PAUD inklusi di Indonesia belum optimal. Masih banyak konsep, APE maupun kurikulum yang sesungguhnya sudah dirancang oleh psikolog dan pakar pendidikan tapi belum dimanfaatkan. Begitu juga masalah perhatian pemerintah dalam bentuk kebijakan dan pendanaan. Kegiatan yang mengarah pada peningkatan SDM pendidikan layanan khusus, pengadaan dan penerapan konsep, riset dan program terkait lainnya belum seperti yang diharapkan.Penulis: wartaplus
sumber:http://www.pnfi.depdiknas.go.id/publikasi/read/20070405114350/Masih-Terbatas-Layanan-PAUD-Untuk-Anak-Berkebutuhan-Khusus.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar