Selasa, 21 April 2009

Pemuda Indonesia Harus Kuasai Sains

Kalangan pelajar dan mahasiswa Indonesia harus menguasai sains yang merupakan dasar teknologi. Karena, teknologi adalah dasar bagi kemajuan bangsa.
Penguasaan sains hari ini adalah teknologi dan kemajuan bangsa Indonesia ke depan, kata Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla saat membuka secara resmi Olimpiade Sains Nasional (OSN) VII di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (9/8).
Menurut Wapres, tanpa sains tidak ada teknologi. Tanpa teknologi bangsa Indonesia tidak akan mencapai kemajuan. Karena itulah, apa yang dilakukan hari ini (OSN) bukan berbicara untuk hari ini. Tetapi kita berbicara untuk masa depan.
Pada acara pembukaan OSN VII itu hadir 1.278 siswa dari tingkat SD hingga SMA dari provinsi di seluruh Indonesia. Pada acara yang sama, 10 menteri dari Kabinet Indonesia Bersatu turut mendapingi kedatangan Wapres.
Pada sambutannya, Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Bambang Sudibyo mengatakan penyelenggaraan OSN merupakan suatu forum bagi siswa untuk menunjukkan kemampuan mereka di bidang sains.
Mereka yang mengikuti OSN merupakan siswa-siswa yang mewakili provinsi mereka yang dipilih berdasarkan hasil seleksi yang dilakukan sejak tingkat sekolah sampai tingkat provinsi, katanya.
Mendiknas mengatakan OSN tidak hanya menghasilkan juara tingkat nasional tetapi juga menghasilkan pelajar yang akan mewakili Indonesia di tingkat internasional.
Ia menjelaskan, pada 2007 pelajar Indonesia telah menorehkan prestasi pada olimpiade sains dan matematika tingkat internasional.
Siswa SD Indonesia mendapat 10 emas, 13 perak, dan 22 perunggu. Siswa SMP dua emas, dua perak, dan tingga perunggu. Sedangkan, siswa SMA mendapat 23 emas, 12 perak, dan 14 perunggu.
Mendiknas juga menjelaskan, dari 51 medali emas yang dipersembahkan pada 2007, 35 medali emas dari kompetisi sains dan matematika.
Pada 2008, pelajar Indonesia juga menunjukkan banyak prestasi. Pada ajang Asia Mathemaics Olympiad for Primary School di Singapura mendapat lima emas. Pada Po Leung Kuk Mathematics World Contest di Hongkong mendapat lima emas, dua perak, dan satu perunggu.
Prestasi yang diraih pelajar Indonesia di tingkat internasional bidang fisika dan kimia pada tahun ini cukup banyak. Tidak hanya itu, mereka juga berprestasi di bidang seni. Rombongan Teater Tanah Air mendapat 11 penghargaan world best performance pada Festival Teater Anak Internasional di Moskow, Rusia.(Drd/OL-01)
Sumber: Media Indonesia Online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar