Selasa, 21 April 2009

Di Mana Anak Harus Belajar?

Tempat belajar yang paling mudah dan murah adalah rumah. Tapi tentu saja harus menyelaraskan apa yang diajarkan pada anak-anak dengan apa yang akan mereka pelajari di masyarakat dan di sekolah. Belajar di rumah, tentu saja bukan sesuatu yang asing karena umumnya semua orangtua selalu memerlukan waktu bersama anak-anak mereka di rumah, seberapa pun sibuknya mereka. Karenanya kita perlu memanfaatkan waktu berkumpul bersama anak-anak ini dengan sebaik-baiknya. Inilah saat bagi kita untuk memberikan bekal pada anak-anak untuk bisa memilih secara tepat dan bermanfaat mengenai apa saja yang bisa pelajari di luar rumah.
Dan itu, sama sekali tidak tergantung pada seberapa kaya atau miskinnya kita atau seberapa tinggi dan lama kita bersekolah dulu, melainkan tergantung pada apa yang kita katakan dan perbuat di rumah. Dengan kata lain, kualitas pertemuan kita dengan anak-anak di rumah menjadi hal utama yang harus bisa kita ciptakan sebaik-baiknya, bila kita menginginkan anak-anak kita sukses di sekolah. Salah satu alasannya karena jam belajar yang dijalani anak-anak kita di sekolah, tidak jauh lebih lama dengan waktu belajar yang mereka habisnya di rumah atau di luar sekolah.
Sebagai contoh, di AS misalnya, waktu hari sekolah anak-anak itu tak lebih dari 180 hari saja setahunnya. Itupun hanya mengambil waktu sekitar 9 jam saja setiap harinya. Di Indonesia, waktu belajar yang dijalani anak-anak di sekolah, bahkan jauh lebih sedikit. Setelah dipotong dengan waktu libur kwartal, hari besar nasional dan keagamaan, hari minggu, praktis jumlah hari sekolah sekitar 240 hari saja setiap tahun. Itupun waktu yang dihabiskan setiap harinya hanya berkisar antara 2 jam sampai 6 jam saja setiap harinya. Jika misalnya kita mengasumsikan anak-anak menghabiskan 6 jam jam di sekolah setiap hari, maka dalam 240 hari jumlah jam yang dihabiskan di sekolah mencapai 1440 jam atau setara dengan 60 hari.
Dengan kata lain, dalam setahun sesungguhnya anak-anak kita hanya menghabiskan 60 hari saja untuk bersekolah. Selebihnya ia berada di luar sekolah. Karena itu, kualitas pertemuan antara orangtua dan anak di rumah, menjadi hal utama dan terpenting untuk bisa diciptakan agar anak bisa belajar dan memperoleh pengalaman berharga yang bisa menjadi bekal mereka meraih sukses kelak. Kunci pertama (dan utama) agar pertemuan antara orangtua dan anak di rumah benar-benar berkualitas itu, seperti yang sudah banyak disarankan para pakar adalah komunikasi.
Karena komunikasi menjadi kunci dan hampir tak ada biaya untuk melakukannya, maka sudah sepatutnya Anda harus bisa menciptakan suasana yang kondusif sekaligus produktif dalam berkomunikasi dengan anak-anak Anda. Misalnya, Anda harus berupaya aktif bertanya juga mendengar tentang apa yang disampaikan anak-anak Anda. Dengan begitu, maka komunikasi Anda dengan anak-anak akan benar-benar memiliki nilai manfaat yang sangat tinggi, tanpa biaya sama sekali. Dan yang terpenting, lewat komunikasi seperti ini, secara tidak langsung, Anda telah membantu anak Anda membentuk pribadi yang mandiri dan penuh percaya diri.
Kunci kedua adalah mengupayakan agar semua proses belajar di rumah bersama anak-anak Anda itu, bisa dilakukan sedini mungkin. Caranya, bisa bertahap.
Bila anak Anda masih sangat muda atau masih berusia pra sekolah, Anda bisa menularkan kesukaan belajar dengan membiarkan mereka melihat dan mendengarkan Anda membaca. Bahkan bila perlu, ajak mereka mengunjungi perpustakaan. Bila mereka sudah bisa membaca, tak salah bila Anda membuatkan merek akartu anggota perpustakaan sendiri.
Upayakan Anda bisa menyediakan berbagai keperluan tulis menulis atau peralatan menggambar bagi anak-anak Anda di rumah. Ini akan menunjang mereka untuk mencoba melakukan sesuatu yang secara tidak langsung merangsang mereka untuk kreatif.
Ajarkan anak-anak Anda untuk me-lakukan kegiatan yang bermanfaat bagi pengembangan kemampuan mereka dan bukannya memberikan sesuatu sekadar untuk mereka kerjakan.
Bantulah anak Anda, bila mem-butuhkan, untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan sesuai dengan tahapannya. Misalnya, membuat mobil-mobilan dari kulit jeruk. Tunjukan tahapan dari mana mereka harus memulai langkah demi langkah, sampai mobil-mobilan itu selesai dibangun dan bisa dimainkan.
Kembangkan, bersama anak Anda, sikap dan pola pikir yang rasional, konsisten dengan jadwal penyelesaian pekerjaan atau kegiatan di sekitar rumah. Buatlah jadwal atau rencana kegiatan di rumah bersama mereka. Bila perlu, jadwal harian.
Kunci ketiga yang bisa mengantarkan anak Anda meraih sukses di sekolah adalah mengarahkan dan membantu mereka bagaimana menyelesaikan pekerjaan rumah dari sekolah. Untuk itu, Anda perlu meyakinkan mereka bahwa pendidikan itu penting dan karenanya PR harus selalu dikerjakan. Selain itu, agar mereka bisa menyelesaikan PR itu dengan tenang, memberikan tempat khusus pada anak-anak untuk belajar, akan sangat membantu.
Belajar di Masyarakat
Pendampingan dan peran aktif orangtua, juga sangat diperlukan untuk membantu anak-anak mereka bisa menarik manfaat dari pergaulan mereka di masyarakat. Pastikan bahwa Anda bisa memberikan penjelasan yang jernih tentang bagaimana lingkungan tempat tinggal Anda pada anak-anak. Biarkan dan berikan waktu bagi mereka untuk bermain dengan teman-teman di lingkungan tempat tinggal Anda, karena ini merupakan bagian dari proses belajar mereka dengan lingkungannya.
Belajar di Sekolah
Orangtua bisa secara aktif terlibat dalam proses pendidikan anak mereka di sekolah dengan beberapa cara. Misalnya, membantu anak-anak menyelesaikan PR di rumah, memberikan penjelasan tambahan yang berkaitan dengan materi belajar mereka di sekolah. Jadi prinsipnya, orangtua harus lebih aktif mengikuti perkembangan tentang apa saja yang dilakukan anak-anak mereka di sekolah. Termasuk mencermati tentang apa dan bagaimana kurikulum sekolah tempat anak mereka menuntut ilmu. Dengan cara itu, maka orangtua akan bisa lebih mudah membantu anak-anak mereka menemukan jalan untuk meraih sukses di sekolah.
Sumber : (Tips. 110603, tempo interaktif)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar